Prens, deen dah pindah rumah loh, pindah ke http://deen.co.nr

Cerita Pagi Ini...

Kondisi Banjir seakan2 dah jadi bagian yg sulit dipisahkan dari Jakarta, barometer ibukota tanah air. Jarang2 sy bisa liat depan istana banjir, pemandangan sang penjaga dpn gerbang istana yg sedang berdiri tegap, jd serasa lucu, Sapapun yg melihat hal tersebut pasti tersenyum geli dilanjutkan geleng2 kepala, mungkin beberapa akan lanjut bersumpah serapah...

Sementara banyak org yg menyalahkan si ini dan si itu, menyalahkan tanah air yg katanya carut marut, lalu out of topic yg harusnya bahas banjir, malah bahas borok ini dan itu, lupa bahwa dirinya lahir di sini, lupa bahwa ia hidup dan bertahan dengan kondisi Indonesia yg justru byk memberi pelajaran, lupa bahwa ia sendiri punya kampung yg indah di negeri ini, lupa bahwa ia sendiri bagian dari tanah itu, lupa bahwa bagaimanapun Indonesia itu bukanlah wajah pemerintah, tapi juga wajah dari rakyat, yang toh notabene kita2 juga.. Bukankah perubahan dimulai dari diri sendiri??

Pagi ini, sy belajar dari seorang tukang bubur yg sedari jumat sdh mengungsi lantaran rumahny terendam 2meter.

TukangBubur : "Wah, ujan lagi deh"
Sy : "Iya y pak, padahal kemaren kan dah surut"
TukangBubur : "Hemm, emang lagi di uji mb"

Sy terdiam, komen yg g pernah sy dengar sejak 2februari lalu, biasanya cmn omelan panjang yg berseliweran..

TukangBubur : "Rumah sy skrg mb, masih kerendam semeter, walo mb blg dah surut tp t4 sy masih pada ngapung tuh mb"

Beliau melanjutkan..

TukangBubur: "Dulu y mb, waktu panas2nya cuaca, smua pada ngomel2 minta hujan, nah, skrg ini dah dikabulin "

"Manusia emg jrg bersyukur y mb"

Sebuah kata penutup, sebelum seorg tmn menjemput sy utk kembali ke ktr, satu kalimat yg menyadarkan, ternyata di balik musibah seperti ini masih ada org2 yg berbesar hati dengan sgala ketentuanNya, ketimbang berkeluh kesah,ironisnya pas sy kembali ke ktr, topik yg sama sy dengar kembali, tp amat beda dgn ucapan seorang tukang bubur, yg dalam musibah dan hujan pagi ini, masih bisa tersenyum hangat menyambut pembelinya..

Terima kasih banyak pak, utk pelajarannya hari ini..

Labels:

posted by deen @ 9:40 PM,

2 Comments:

At Sat Feb 10, 07:17:00 AM, Blogger Nico Wijaya said...

ini artinya kita dapat belajar dari siapapun, ga memandang pangkat atau strata sosial lainnya.bner ga?

 
At Mon Feb 12, 01:05:00 AM, Anonymous Anonymous said...

betul, kadang kita mesti belajar pada kearifan lokal macam penjual bubur ini...

 

Post a Comment

<< Home