Prens, deen dah pindah rumah loh, pindah ke http://deen.co.nr

Kini kau 18 tahun..

2 Juni 1989, sekitar pukul 14.00 WIT.

Dua anak kecil, seorang perempuan dan adik laki2nya datang mengendap2 ke belakang kamar persalinan suatu Rumah Sakit.

“Yakin di sini kamar Umi?”

“Iya, yakin.., Coba deh denger suaranya..”

Lalu 2 anak kecil yang penasaran dengan proses kelahiran adik barunya menempelkan kuping2 kecilnya di sebuah lubang ventilasi, tak banyak yg bisa dilihatnya kecuali kaki2 besi ranjang pasien.

“Iya, itu suara Umi”

“Bener kan?”

Tak lama, suara Ibu yang disebut Umi mereka tersebut, mulai meringis aduh, terdengar begitu payah dengan rasa kesakitannya..

“Apa adik sudah mau lahir ya?”

Anak perempuan itu menempelkan telunjuknya di depan bibirnya…”Ssst, jangan berisik..”

Keduanya kemudian merebut melihat dari lubang berdiameter bola tenis tersebut, kedua kepala kecil itu saling menanduk ribut saat tiba2 seorang perempuan bersepatu putih datang membawa baskom metal berisi air.

Umi makin beraduh-aduh. Kedua nanar anak kecil itu mulai cemas, takut.

“Ngeri ah denger Umi kesakitan begitu, udahan yuk, nanti dicariin Abah”

Anak perempuan sudah berlari kecil meninggalkan tempat itu, yang segera disusuli oleh adik lelakinya..

Beberapa jam kemudian…..

“Adik barunya perempuan”, sahut Abah kepada kedua anak tersebut, “Yuk, kita lihat..”

Seketika wajah kedua anak itu itu cerah, lalu langsung mengapit jari Abahnya dengan genggaman penuh tangannya.

Seorang bayi cantik itu masih berwajah merah ketika seorang suster membawanya keluar dari kamar, hanya sebentar, bahkan terlalu sebentar untuk dilihat oleh kedua kakaknya dengan kepala menengadah sambil berjinjit-jinjit.

Seorang gadis kecil baru saja terlahir dari jihad Umi mereka. Seorang adik perempuan yang kemudian dinamai oleh 2 terkasih mereka dgn nama Marniah Umar”.

----

2 Juni 2007, pukul 20.05 WIB

“K, pokoknya aku pengen hadiah dari kk..”

“Hemm, apa yah?.. buku aja ya?, gimana?”

“Kagak mau lagi ah, udah taon kemaren, pokoknya taon ini harus lebih bagus, kalo perlu mahal, kk kan dah kerja..”

“Hehehe, klo begitu doa, gimana?...doa itu hadiah terindah loh?, langsung diminta ke Sang Pemberi deh.. Gimana?”

“Itu mah dah pasti, tapi ad tetep pengen kado khusus yang mahal, pokokny sesuatu yang bisa ad miliki!”

Ah, dasar manja..!, perjalananmu sepertinya masih panjang dek. Wajar saja, dengan usia seperti itu kau memang harus melalui beberapa pemikiran2 yang cenderung masih melenakanmu, yang katamu begitu rumit untuk dianalisa olehku, oh ya?, bukankah argumenmu masih sering lemah dek, hehehe. Tak mengapa, wajar karena kau tak hanya sedang berdebat dengan argumenku tapi lebih ke gejolakmu sebagai gadis 18 tahun. Tak soal bagiku, sepanjang kau masih dalam rel benar.

Bagaimanapun, sebagai kakak tentu harus selalu bangga padamu, optimis dan positif thinking dengan perubahanmu. Sgala sesuatu harus terus berubah dan nambah? Itu baru dibilang beruntung.. Kau selalu ingat dengan pesanku ini bukan?..

Met milad 18 tahun, adikku. Semoga Allah merahmati sisa usiamu dengan maghfirahNya, menjadikanmu manusia yang paling banyak manfaatnya.

Ulang tahun hakikatnya bak sirene yang memberi tanda atas eksistensi dirimu sebagai manusia sejak terlahir hingga kini dan nanti, bukanlah ajang untuk berbangga2 diri atas pencapaian sesuatu.. Apa kabar bekalmu sebagai ‘penumpang bumi’ ini?, apa yang akan kau capai kemudian, adakah DIA sebagai penuntun ato penonton belaka?. Sudahkah syukur itu terucap dari lidah hatimu? Menghitung berapa binar2 mata yang didalamnya ada dirimu, adakah karena kecewa ato bahagia?. Karena sesungguhnya sukses itu adalah jika kau tlah hadir di binar cinta mata mereka…Yah, ultah itu adalah ajangmu untuk merenung sgala sesuatu mengenaimu, hanya tentangmu dan DIA sebagai kawan terdekatmu.

Met milad, met bday, met ultah say, ku tulis sebagai kadoku untukmu.

Kado mahal..?.. Hemm...

*Di tulis khusus untuk seorang adik perempuanku satu-satunya, reminderku yang kritis, plus bawel 'n rada centil..:P, (turunan dari kknya g y?..hehehe) yg tengah bahagia dengan angka 18nya..

posted by deen @ 6:38 PM,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home