Prens, deen dah pindah rumah loh, pindah ke http://deen.co.nr
Wahai suamiku..
Demi ALLAH, jika saja cinta kepada makhluk menjadi junjungan tertinggi dari tiap hamba, maka ketundukan dan sujud ini ku hibahkan padamu.
Namun, demi ALLAH, setinggi-tingginya cinta adalah untuk Rabb-ku, maka ku menolak cinta seorang Juliet pada Romeo ataupun Laila pada Qais nun majnun, karenanya.. ajarkanlah aku mencukupi diri dengan muhabbah sbaik-baiknya muhabbah pada ALLAH yang tlah mempertemukan kita dan Rasul sebagai tauladan tertinggi kita, agar dapat kucintai kau dengan makna cinta yang paling tinggi, yakni karena ALLAH dan untuk mendekati ALLAH.
Jika kecantikan duniawi di atas segalanya, maka demi ALLAH, akan kukejar sedaya upaya meraih indah dunia ini untuk membuatmu terbius oleh keelokanku. Kupenuhi detik hariku dengan berbagai warna gincu dan celak mata.
Namun, demi ALLAH, taqwa adalah sbaik-baiknya perhiasan diri, karenanya..ajarkanlah aku memperhias-diri dengan semulia-mulianya akhlak sebagai istri yang shalihah. Yang senantiasa memperbagus lisan serta geraknya. Memaniskan diri dengan tawadhu dan kebersahajaan.
Jika kekayaan harta pantas menjadi buruan setiap jiwa, maka demi ALLAH, akan kupinta berpuluh pilar yang memenuhi rumah kita nanti. Emas dan mutiara akan menjadi rengekanku sepanjang siang dan malam.
Namun, demi ALLAH, dunia beserta seisinya ini bagai setetes air di bentangan samudera, karenanya.. ajarkanlah aku memenuhi hati ini dengan rasa syukur tiada kira dari tiap nafkah halal serta thayyibmu, dari 2,5% rejeki yang kita keluarkan, dan dari sedekah yang kita ikhlaskan bersama.
Aku mencintaimu karena ALLAH…
JazakamuLlah untuk setiap cinta, doa, sabar serta energi semangat yang trus kau kirimkan.
-@Depok, February20th,7:58AM-.
posted by deen @ 2:13 PM,
,
Lelaki itu bingung dalam kebimbangan akan calon pendamping hidupnya. Bagaimana pula, buah yg terlanjur dimakan dapat menyeretnya pada pusaran risau permintaan si pemilik buah.
”Akan aku ikhlaskan buah yg kau makan itu, dengan syarat.. nikahi putriku lebih dulu. Dia seorang yg bisu, buta, lagi lumpuh..”
Demi menjaga iman dan taqwa pada ALLAH, dengan tekad bersihnya..dia-pun berujar..
”Jika itu dapat membuat anda ridho dengan apa yg berada dalam perutku, maka nikahkan-lah aku dengan putrimu..”
Lelaki itupun menikahi putri pemilik kebun, yang sekalipun belum dipandangnya..hanya bermodalkan 3 hal mengenainya; bisu, buta, lumpuh.
Cukup Iman, kata arahan hati..dan itu melepaskan dirinya dari pusaran keraguan itu.. Sungguh, ALLAH tak pernah lalai dengan menyia2kan hamba-NYA.
**SubhanaLlah, aku sering kali membaca riwayat ini, tapi paling terenyuh saat dilisankan oleh ustadz Abdurrahman, pengisi ta’lim masjid dekat rumahku. Seorang berlisan bersih -insyaALLAH- yg tiap kali membicarakan kematian, berlinanglah air matanya. Aku termangu dalam untaian katanya..lalu berbisik tenang.. ”Alangkah bahagia perempuan itu, ia dipinang karena penjagaan iman dan taqwa calon suaminya”
——
Masih dalam temarang malam pengantin, Hanzhalah bin Abu Amir memadu kasih dengan pengantinnya. Pintu kamarnya digedor2 dari luar. Rupanya panggilan jihad telah memanggil. Bukan pelukan lebih erat lagi yg disodorkan oleh si istri, melainkan melepas suka rela. Hanzhalah segera beranjak, turun dari singgasana bulan madu..karena panggilan mulia berperang lebih indah didengarnya. Dalam perang Uhud tersebut, Hanzhalah tertikam hingga dikafani dengan gelar syahid..bermandi wewangian yg digayuh oleh malaikat. Indah…
**Klopun ada yg menguatkan langkah2 ini, riwayat teladan inilah yg terus ku ngiangkan di kepalaku. Agar kelak dapat terus kutampik telak keraguan2 mereka yg enggan memaknai juang ini. Pernah kututurkan cerita ini pada suatu diskusi bersama sodara2 kader lainnya. Terbesit tanya..adakah aku mampu menjadi seorang istri yg setangguh pengantinnya Hanzhalah, yg sanggup lepaskan suami untuk sebuah tugas yg lebih panjang visi-nya. Tidak menganggap romansa sebagai sebuah pe-lena apalagi tujuan dari mitsaqon ghaliza nun indah itu. Kebersamaan 2 jasad bukanlah satu2nya pilihan, seperti halnya yg pernah dialami oleh mereka2 yg sudah membuktikan hal itu. Aku-pun mengingatkan diri.. ”Takkan pernah mampu aku mengukur diri, sebelum DIA memberiku peluang utk membuktikannya..”
*12Des, 10.09AM, catatan pertama sebagai seorang istri, semenjak 3 hari terpisah dgn belahan jiwanya..masih dengan hening sepi lagi dingin di tengah desember, depok. Ishbir... ^_^.
Utk suami tercinta.. Uhibbuka FiLlah..!. FiLlah…FiLlah.. !
posted by deen @ 2:13 PM,
,
Siar Indah
Monday, November 17, 2008
Bismillahirrahmanirrahiim…
posted by deen @ 3:51 PM,
,
Urusan itu..
Monday, October 27, 2008
Alhamdulillah, urusan itu tlah menemukan benderangnya..
Smoga ALLAH menjaga terangnya dari usikan hembus angin..
Sementara diri menyalakan sumbu-sumbu lainnya..
Hfh..pekan depan sudah UTS..banyak persiapan yg mesti dikejar euy..
SEMANGAT..SEMANGAT..SEMANGAT…!!! ^_^
Doanya ya..biar dapat kemudahan untuk ngapal ini itu, maklum matkul kebanyakan teori .. sedang nih kepala sering mandeg klo dipake ngapal2… Hfh..bener2 mesti belajar keras ‘n cerdas…
posted by deen @ 8:16 PM,
,
Seperti janji sy sebelumnya, kali ini kita bakal obrolin soal belanjanya orang2 shalih. Piye kabar Ramadhan kita kali ini?, apa lebih baik dari hari kemarin?, lebih unggul dari tahun lalu?, apa kabar sujud?, apa kabar zikir?, apa kabar tilawah?, apa kabar sedekah?, apa kabar..apa kabar?
Kalo ada yg menanyakan sapa-kah orang yg paling gila belanjanya, paling pelit di dunia ini, orang yg paling itung2an seantero jagad raya ini…?, sy berani jawab : orang shalih dan shalihah..
Loh kok bisa? Orang shalih itu orang pelit?,
–>He’eh..bukan pelit lagi, kikirnya gak ketulungan..
Hmm?, ya sih deen…saudara2 kita yg shalih model celana ngantung dan berjanggut kan pada pelit, beli celana yg ngantung, ogah pula beli pisau cukur. Jadi bisa lebih hemat. Ya kan?..
–>Hush!..bukan entu maksud sy…. –meski sebenernya sy gak berkompeten buat jawab ini, secara sy gak pake celana ngantung apalagi berjanggut…hihihi-
Inget dulu pas kuliah, betapa banyak kawan dan senior yg sulit banget untuk ditemui. Wih, jam segini kuliah, jam berikutnya mo hadirin majelis ini, jam segitu ada syuro’..jam berikutnya mo jaga lab..malamnya negerjain tugas, pas mo dateng ke kosannya..”Say, aku mo istirahat dulu neh, besok subuh ada syuro’ lagi..afwan ya..”. Towew..towew..
Sy pun menyadari, orang2 yg setiap geraknya untuk amalan2 indah, ternyata orang2 yg bener2 pelit untuk urusan waktu, harta dan tenaga, bahkan jiwa pun mereka hadirkan dalam perlombaan fastabikhul khairat..
Baginya, setiap tempat dan gerak adalah pasar. Ia membeli, ALLAH menjual.
Sungguh, mereka adalah orang2 yg itung2an dalam sgala hal..24 jam-nya, stiap rupiah di saku, stiap keringat di badannya adalah harta yg siap di beli oleh ALLAH semata!..
Mereka enggan sibuk tawar menawar dengan pedagang2 dunia, tapi hanya langsung kepada Dzat tertinggi, yg memilikii sgala jajanan duniawi ini,
Mereka pasang harga diri mereka setinggi2nya, menangguhkan sgala rupa kesenangan dunia untuk satu hal, yakni indahnya memiliki rumah di jannah nun abadi nanti,
Mereka merasa bahwa 24 jam-nya terlalu berharga untuk sia-sia apalagi konyol,
Mereka menganggap bahwa rejeki adalah harta titipan yg semestinya dipake hanya untuk satu perkara yakni beramal,
Mereka menukar tiap titik keringat yg tercipta untuk satu tiket pahala menuju tempat peristirahatan ternyaman..
Bukan berlian, bukan villa, bukan pakaian indah yg berjuntai2 itu, bukan pula kendaraan2 mewah impor..
Jadi sederhananya, ketika mereka mo do something nih..di batok kepala mereka yg ada ..
”Nih perbuatan bisa nganterin gw ke syurga kagak?, klo kagak..ogah banget!, kagak level apa2 yg gw punya buat gituan..Ora sudi!..”. Nah, “belagu” banget kan orang model gini..hehehe..
Jadi sobatz sepakat juga kan?, klo orang paling kikir mereka yg paling sibuk dgn urusan memikat hati ALLAH. Paling perhitungan, paling ngotot tawar menawarnya, paling jago mengalokasikan stiap yg melekat pada dirinya untuk satu tempat yg paling mahal, yakni SYURGA..
Hmm, sepakat sih deen, tapi poin celana ngantung dan janggut itu…ada benernya juga kan?
–> Walaaaah nanya itu lagi, cabut ahh!…
*ditulis sambil mentadabburi At-Taubah 111, ada kah kita satu dari golongan mereka?
posted by deen @ 8:29 PM,
,