SMS Resah
Monday, September 17, 2007
”Enth knp tiba2 ***** mlm tadi kpkrn ttg suami nanti orgnya bgmn y? Org spt apa yg sebaiknya jd pndampg hdp: ( aneh ya. Mlh kdg terfikr, emang ada yg mau gt kalo sifat dn sikap spt ini y? Mlh kdg terlnts pemikirn wah jangan2 gk ada jodohnya ni.. Salah y deen? Pokoknya tiba2 aja kepikrn”
Sebuah sms menggetarkan hp sy saat mata lagi berisitirahat sejenak. Sebuah senyum ketika membacanya. Ada helaan napas. Ah, seorang saudariku sedang meresahkan soalan itu .
”4W1 Syng *****, DIA mnymatkn kresahn itu kdada *****. Siapapn dia, dia adlh cerminan kta. Jk 4W1 tlah smatkan resah itu, pantskah kta mengluh, mratap diri?Slamat mngumplkn bekal ukh, stiap tahap ada masax.: ). Anti ttp pcaya jaminan DIA bkn?: )”, balas sy..
Hp sy pun berteriak nyaring, kali ini panggilan darinya. Bicara soal penantian, bicara soal bbrp kekuatiran, hmm..intinya bicara soal resah itu. Ya, resah seorang hamba yg dititipi fitrah untuk menggenapkan diennya.
Sgala penantian ini ialah skenario dariNYA, penantian spt ini adalah momen berharga yang tak smua diberi olehNYA, momen mempenyiapkan diri dengan sebaik2 bekal.
Bekal yang akhirnya akan mempersilahkan diri untuk diberi predikat ”istri”, mendayuh biduk rumah tangga semata2 untuk mencari ridhoNYA.
Dia banyak bicara ttg dirinya, mungkinkah ada seorang yg meraih tangannya dengan sgala karakternya, plus membandingkan dirinya dgn karakter2 yg dinilainya lebih ”perempuan”.
Ah, sisterku, jangan berubah..jangan rubah dirimu sedemikian rupa, hingga sy kehilanganmu.
Jangan berubah jika itu bukan karena kecintaanmu padaNYA.
Sungguh, jangan berubah karena makhluk.
Niscaya sementara, dan hanya berbuah penyakit hati.
Be your self-lah.
Siapa pun dia, dia akan sama uniknya denganmu, dia adalah pantulan dari cermin berhiasmu. Wallahu’Alam.
……………
Hehehe, sy kok jadi sok pinter ngomong gene yak..
Sebenernya ini bukan bidang sy, tp yah gtu deh.. yg namanya resah saat usia masuk siap nikah. Demikian sayangnya Allah pada hambanya, dikirimnya rasa2 tak nyaman ketika ditanyai perihal kapan dan kapan.
Ada yg sy yakini, bahwa Allah takkan pernah menukar2 jodoh seseorang.
Resah itu akan terus mengekorimu sist, terus dan terus, hingga masanya tiba. Mari mulai berikhtiar. ;). Yuuuu.. :p
*di suatu pagi, ku lihat mentari dan dia berkata ”Pagi deen, slamat menghitung diri, tak pantas resah jika tak disertai menghitung diri. Hitung dirimu, bermuhasabahlah..!”
posted by deen @ 4:29 PM,